SENSOR BIOLOGI
          Biosensor dapat diartikan sebagai sebuah alat analisis yang mengkombinasikan komponen biologis dengan detektor fisikokimia. Biosensor terdiri atas:
1. Elemen biologis sensitif seperti jaringan, mikroorganisme, organel, reseptor sel, enzim, antibodi, asam nukleat, dan sebagainya, adalah material biologis yang berinteraksi dengan komponen yang dipelajari. Elemen sensitif tersebut juga bisa dibuat dengan rekayasa biologis.
2. Transduser yang bekerja secara fisikokimia (optis, piezoelektris, elektrokimia, dan sebagainya) yang mengubah sinyal yang dihasilkan dari interaksi dengan komponen yang diuji sehingga bisa diukur dengan mudah.
3. Alat pembaca biosensor yang terkait dengan elektronika atau pemroses sinyal untuk ditampilkan. 
         Biosensor adalah sensor yang mengombinasikan komponen hayati dengan 
komponen elektronik (transduser) yang mengubah sinyal dari komponen 
hayati menjadi luaran yang terukur. 
- Aplikasi
 
       Pengukur gula darah.
        Pada pengukuran gula darah, yang digunakan adalah enzim glukosa oksidase untuk memecah gula darah. Biosensor ini bekerja dengan mengoksidasi glukosa terlebih dahulu dengan menggunakan dua elektron
 untuk mereduksi FAD (komponen dari enzim) menjadi FADH2. Lalu FADH2 
dioksidasi oleh elektroda dan menerima dua elektron dari elektroda dalam
 beberapa tahap. Hasilnya adalah arus listrik yang mengukur konsentrasi 
glukosa. Dalam kasus ini, elektroda adalah transduser dan enzim adalah 
elemen biologis sensitif.
- Ide Pengembangan
 
Pengukuran Aliran Darah 
       Metode ini mengukur rata-rata kecepatan aliran darah dari sejumlah detak
 jantung. mengukur cardiac output dengan menggunakan 
metode Fick, yaitu membagi asupan oksigen oleh perbedaan kandungan 
oksigen darah aorta dan darah vena.
Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Biosensor
http://biomediskelompok.wordpress.com/2011/12/22/pengukuran-tekanan-darah-dan-aliran-darah/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar